Hari sudah siang. Arka masih belum mau juga pulang,. Dengan Abang Alifnya, dia masih asik main perang-perangan, camping, bikin rumah-2an, main mobilan, sekolah-sekolahan . Senang banget dia. Lha kalau di rumah ‘kan ga ada temannya. Tinggal aku yang sibuk mengajak pulang.
“Arka, pulang yuuk”
“ Ga ah…”
10 menit kemudian
“Arka…pulang yuuuk, udah cape tuh”
“Arka, pulang yuuk”
“ Ga ah…”
10 menit kemudian
“Arka…pulang yuuuk, udah cape tuh”
Mata Arka udah mulai redup tanda ngantuk
“A’ka ga mo pulang! A’ka ga mo istiwahat”
(lagi) 10 menit berlalu
“ Arka….kita naik kuda yuuuk”
Akhirnya, setelah proses pamitan yang panjang selesai, tinggalah aku dan Arka di mobil.
“A’ka ga mo pulang! A’ka ga mo istiwahat”
(lagi) 10 menit berlalu
“ Arka….kita naik kuda yuuuk”
Akhirnya, setelah proses pamitan yang panjang selesai, tinggalah aku dan Arka di mobil.
Di mobil….aku putar otak. Ga mungkin nih bawa Arka ke tempat naik kuda. Udah capai banget dia. Tapi kok… dia ga langsung tidur ya ? Duh…gimana ini….
“ Dian, naik kuda”
Waduh…cepat-cepat putar otak
“ Iya… nanti coba aku telpon dulu ya tempatnya”
Agar kesalahan di cerita ini (klik) tidak terulang, maka aku mengambil HP dan serius memencet-2
“Halo…tempat kuda ? Buka ga’? Oh tutup ? Arka mau datang nih….”
“ Oh ok…Kamis aja ya…jam berapa ? kuda yang coklat ya…”
“Arka, katanya tempatnya udah tutup. Hari Kamis aja kita ke sana. Udah dipesen kuda yang coklat”
Arka memandang saya curiga, juga ngantuk.
“ Dian, lewat tempat kuda ya”
“Ngapain ? kan’ tutup. Udah nanti aja hari Kamis”
“ A’ka mau liat aja tempatnya”
Aduh, mati deh daku!.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home