Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics
         
 
Sunday, February 03, 2008
Tips Memilih Sekolah Anak
SEKOLAH UNTUK ANAKKU (dimuat di School News PG Rumah Kita, Bogor, June 07)
Bulan-bulan ini pasti banyak orang tua yang sudah mulai hunting sekolah-sekolah untuk anak-anaknya. Termasuk banyak orang tua dari murid-murid di Rumah Kita yang di tahun ajaran mendatang ini meninggalkan Rumah Kita untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu TK.
Anak usia TK termasuk dalam kelompok anak usia dini (2-6 tahun) dengan karakteristik berikut : ada usaha anak untuk mengendalikan lingkungan dan mulai menyesuaikan diri secara sosial, menunjukkan ketertarikan atau keingintahuan tentang lingkungan sekitarnya, dan kecenderungan anak untuk mengikuti cara berbicara atau perilaku orang-orang di sekitarya, dan mulai tampak kreativitas pada diri anak. Dan memang itulah tugas perkembangan seorang anak usia dini. Berdasarkan karakteristik ini, kiranya penting bagi orang tua untuk mencari sekolah yang menunjang karakteristik perkembangan anak usia tersebut. Sehingga kegiatan mencari informasi dari berbagai sumber (mulai dari sharing pengetahuan dengan ibu-ibu lain, tanya-tanya saudara, tetangga, sampai datang sendiri ke sekolah incaran untuk mencari info kurikulum, fasilitas belajar mengajar dan bermain, sampai bentuk bangunan dan yang tak kalah penting adalah uang pangkal dan uang bulanan), menjadi lebih terarah.
Informasi yang penting diketahui adalah :
1. Perhatikan kurikulum sekolah, materi dan cara penyampaian materi. Seharusnya kurikulum, materi dan teknik pengajaran mengacu pada tugas perkembangan anak usia dini dan disampaikan dalam suasana bermain yang riang, santai namun juga disiplin secara tepat. Jangan ragu untuk meminta penjelasan mengenai kurikulum, materi, dan teknik yang tidak anda mengerti. Sekolah yang baik dengan senang hati akan menyertakan maksud dan tujuan masing-masing modul.
2.Frekuensi kelas yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan murid-murid, sesuai kelompok usianya. Untuk usia 4-6 tahun atau TK, frekuensi yang sesuai adalah tiga hingga 5 kali seminggu, masing-masing dua jam.
3.Perhatikan lokasi, fisik bangunan dan fasilitas yang ada. a. Lokasi sekolah penting menjadi pertimbangan karena jauh dekatnya lokasi dapat mempengaruhi kondisi dan perkembangan anak. Dengan kendaraan pribadi atau antar jemput, anak tetap akan merasa lelah jika jarak rumah dan sekolahnya jauh. Malah, sebetulnya, menggunakan antar jemput cenderung lebih membuat anak-anak tidak dapat beristirahat karena ada teman-teman yang menggodanya untuk terus bermain. Dengan jarak yang jauh, berarti anak harus bangun lebih pagi. Berarti pula waktu istirahatnya mungkin sekali berkurang. Akibatnya, di sekolah anak menjadi mudah mengantuk, mudah lelah, mudah marah yang semuanya berdampak buruk bagi aktivitasnya dalam belajar maupun bersosialisasi.Pulang sekolah, anak lelah dan ingin cepat beristirahat. Bisa jadi, anak pun menghabiskan makan siangnya di dalam kendaraan. Akibatnya, anak menjadi letih berlebihan, tidak fit, mudah marah dan melakukan aktivitas dalam sisa harinya dengan konsentrasi lemah. Selain itu perhatikan factor keamanan, dekat tidak dengan jalan raya, pagar, satpam, dekat rumah sakit, pasar, dll. b. Kondisi fisik sekolah penting diperhatikan karena menyangkut keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
Rinciannya :
1. Faktor terakhir yang sebetulnya paling penting adalah kebersihan. Terutama ruang kelas, kantin, kamar mandi dan tempat sampah. 2. Lahan yang cukup besar dan bebas dari bahaya (tidak banyak kaca, tidak ada benda-benda tajam –misalnya kayu berpaku bekas bangunan-, tidak ada binatang liar / buas, mainan yang aman dan tidak ada benda tajam atau cat yang berbahaya – ayunan dari plastik yang kuat, mobil-mobilan yang tidak mudah rusak, sepeda yang bekerja dengan baik ) untuk melatih kemampuan motoriknya.
3. Kamar mandi khusus anak-anak Peralatan kamar mandi dalam ukuran kecil dan tinggi yang sesuai dengan tinggi rata-rata anak,
4. Adanya aliran udara yang baik dan sinar matahari yang cukup terutama di ruang kelas dan ruang bermain. Karena di kedua tempat inilah anak paling banyak menghabiskan waktunya selama di sekolah.
5. Ruang kelas memiliki tata ruang yang lega dan menyenangkan. Standar ukuran ruang adalah jumlah anak dikali satu meter persegi. Dengan asumsi setiap anak membutuhkan satu meter persegi untuk leluasa bergerak.
6. Kantin bersih dan sehat, bebas dari jajanan yang mengandung MSG atau makanan tidak sehat lainnya.
7. Biaya. Orang tua sering terkecoh dengan anggapan bahwa semakin mahal sekolah semakin canggih dan terpercaya sekolah tersebut. Padahal tidaklah demikian. Kecanggihan suatu sekolah bukanlah dilihat dari biaya untuk dapat bersekolah di situ, tapi oleh materi dan metode pembelajaran yang tepat bagi murid-muridnya. Walaupun, tak dapat dipungkiri, biaya yang tinggi seharusnya diwujudkan dalam kondisi fisik sekolah yang ideal, fasilitas yang memuaskan, dan guru-guru yang terpercaya.

Satu lagi yang harus dicermati adalah jaminan atau upaya ketersediaan biaya sekolah bagianak hingga setinggi-tingginya. Jangan sampai biaya habis ketika anak akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi hanya karena salah strategi dengan memilih pendidikan dasar dengan biaya tinggi yang membutuhkan usaha ekstra untuk pengadaannya. Sehingga tidak tersisa biaya lagi untuk selanjutnya. Setelah kegiatan panjang mulai dari mempertimbangkan perlu tidaknya si kecil masuk sekolah, macam sekolah yang dicari, sampai mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan, maka akhirnya tibalah saatnya anda menyiapkan buah hati anda untuk bersekolah. Apa saja yang perlu anda siapkan :
1.Kondisi mental. Ini berlaku bagi anda sebagai orang tua dan anak anda. Mencakup di dalamnya kondisi emosi anak. Bagi orang tua, anda harus menyiapkan diri untuk melepas anak anda , walau hanya beberapa jam beberapa hari seminggu, berada di bawah pengawasan orang lain.
b.Beberapa waktu sebelum anak mulai bersekolah, rajin-rajinlah bercerita tentang sekolah dan kondisi yang akan dihadapi anak. Ceritakan bahwa ia tidak lagi pergi bersekolah di sekolah yang sekarang, tapi di TK Anu. Bahwa ia tidak lagi bertemu dengan Atya, Sekar, Rayhan atau lainnya,juga tidak ada lagi bu Wini, Bu Ira atau Bu Tisna, tapi akan bertambah teman lain dan juga guru lain. Jika mungkin, mintalah waktu pada sekolah tujuan agar anak dapat mengikuti kelas percobaan. Lihat reaksi anak, apakah ia suka dan cocok sekolah di situ.
2. Kondisi Fisik. Anak usia prasekolah cenderung memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah. Karena itu penting sekali untuk menyiapkan kondisi fisik yang prima ketika anak akan sekolah. Karena akan berpengaruh pada kemampuannya menyerap materi pelajaran dan sosialisasinya.Maka dari itu penting bagi orang tua untuk :
1.Memberikan makanan dan minuman kaya gizi agar kondisi fisik anak prima.
2.Memberikan waktu istirahat yang cukup.
3.Segera membawa anak ke dokter jika terkena penyakit
4.Tidak menyekolahkan anak ketika anak sakit atau menjelang sembuh. Anak yang belum sembuh betul tapi sudah beraktivitas, akibatnya akan mudah terserang penyakit lagi. Selain itu, ia dapat menularkan penyakitnya pada anak lain.
2.Kognitif. Mulailah mengajari anak untuk melakukan sendiri kegiatan pribadi yang mudah. Misalnya mencuci tangan, menyuap makanan, dan minum. Namun, tetap harus diingat bahwa mengajari keterampilan ini harus dilakukan dengan perlahan dan sabar dan tidak akan berhasil dalam waktu singkat.
3. Motorik. Membantu perkembangan motorik halus dan kasar yang sesuai dengan usianya untuk kelancarannya di sekolah dengan permainan yang menunjang. Pada usia TK seorang anak diharapakan mampu berlari, melompat menendang, melempar bola, memegang alat tulis, memegang sendok dan garpu, menggambar bola, segi empat, meremas kertas, membalik halaman buku, menyusun balok dan lainnya.
Akhirnya,setelah anak siap dan sekolah baru sudah dipilih, maka kini tibalah waktunya berpisah dengan teman-teman dan guru-guru tercinta. Selamat masuk ke tahap perkembangan selanjutnya.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home